23 September 2013

Bersedekahlah Diwaktu Sehat

Bersedekah diwaktu sehat dan masih hidup sangat dianjurkan dalam Islam, agar tidak terjadi penyesalan besok di alam kubur seperti dalam ayat dan hadist berikut :

Dan belanjakanlah dari sebagian rezeki yang pernah KAMI berikan kepada kalian sebelum kematian datang menjelang kepada salah seorang diantara kalian, lalu kalian menyesal : "Ya Tuhanku, mengapa tidak engkau tangguhkan kematianku sedikit waktu lagi, supaya aku dapat bersedekah dan menjadi orang baik-baik?"(Qs. 63 :10)

Abu hurairah r.a. berkata: seorang datang kepada Nabi bertanya : Ya Rasulullah sedekah yang manakah yang lebih besar pahalanya ? jawab Nabi : bersedekah dalam keadaan sehat, dan amat sayang harta dan takut miskin dan mengharapkan kekayaan. Dan janganlah menunda-nunda sehingga apabila ruh (Nyawa) sudah sampai tenggorokan (hampir mati) lalu berwasiyat : Untuk fulan sekian,untuk fulan sekian, padahal waktu itu kekayaan sudah jadi hak ahli waris                 ( HR. Buchory muslim)

Dalam ayat dan hadist diatas kita dapat mengambil pelajaran bahwa orang yang suka menunda-nunda sedekah atau perbuatan baik akan menyesal besok di akherat. dan kita harus berupaya jangan sampai menyesal di alam akherat dan menyegerakan berbuat baik dan bersedekah untuk bekal besok kita pulang ke akherat.
Dan sesungguhnya sedekah tidak mengurangi harta kita secara hakikatnya karena akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. dalam sebuah hadist Nabi pernah bersabda :

"Barangsiapa yang menginfakkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT. maka ALLAH akan melipat gandakan dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang berinfaq untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan duri, maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang Allah uji dengan suatu ujia pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur (dosa-dosanya)." (HR. Ahmad).

selain itu dengan sedekah kita juga melakukan perniagaan dengan Allah dan sesuai dengan janji Allah yang menyebutkan bahwa perdagangan yang tidak akan merugi, salah satu diantaranya menukarkan harta dengan pengampunan. dalam arti dengan menafkahkan harta untuk Allah (kebutuhan Agama) maka imbalannya untuk didunia adalah pengampunan, sedang untuk diakherat  adalah imbalan syurga sesuai dengan ayat berikut :

QS. 61 : 10 : Hai orang - orang yang beriman, maukah kamu  aku tunjukkan semacam perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari siksaan yang amat pedih?

QS: 61 :11 : Perniagaan itu, ialah: kamu tetap beriman kepada Allah dan Rasul-NYA, dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. Iman dan jihad itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

QS:61:12: Jika dirimu berbuat demikian, Tuhan akan mengampuni dosa-dosamu dan sekaligus memasukkanmu kedalam syurga yang banyak mengalir sungai-sungai dibawahnya, serta menempatkanmu pada tempat tinggal yang mewah di taman firdaus yang abadi. itulah keberuntungan yang gemilang.

Inilah kaya yang dimaksud, namun kadang manusia banyak menuntut untuk disegerakan hingga hasilnya nampak didunia. namun yang jelas faktanya tidak ada orang yang jatuh miskin karena dia rajin bersedekah, berzakat dan berinfaq.

semoga ini dapat jadi pengingat untuk kita semuanya agar tersadar dari hal yang meragukan tentang akherat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang membangun lebih baik ditulis jangan menggerutu