23 September 2013

Percakapan Nabi Muhammad Saw dengan Iblis

Dialog Nabi Saw dengan Iblis

Ketika kami sedang bersama Rasulullah Saw. di kediaman salah seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu Rumah. Kemudian terdengar suara orang dari luar rumah :
(iblis) : Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku. Aku akan menyampaikan banyak hal pada kalian. (Nabi Saw) : itu Iblis. laknat Allah bersamanya. mengetahui itu iblis, Umar ingin membunuhnya. (Nabi Saw) : sabar, wahai Umar. Bukankah engkau mengetahui bahwa Allah memberinya kesempatan (bertobat atau sesat) hingga hari kiamat? Bukakan pintu untuknya. Aku telah mengetahui bahwa ia telah diperintahkan oleh Allah untuk datang kesini. Fahamilah apa yang hendak ia katakan. Dengarkan dengan seksama. Pintu lalu dibuka oleh Ibnu Abbas Ra. Seorang kakek cacat mata berdiri di sana. janggutnya hanya 7 helai mirip rambut kuda. bertaring, mirip taring babi. bibirrnya mirip bibir sapi.

(Nabi Saw): Kalau kau benar jujur, manusia mana yang paling kau benci? (Iblis): Kamu, kamu dan orang sepertimu (sambil menunjuk Nabi Saw. dan sahabat) adalah makhluk Allah yang paling kubenci.(Nabi Saw): siapa selanjutnya? (Iblis): Pemuda bertakwa yang mengabdikan dirinya kepada Allah SWT. (Nabi Saw): siapa lagi?(Iblis): Orang Alim (ilmuan) lagi wara' (loyal kepada ajaran Islam). (Nabi Saw): siapa lagi? (Iblis): Orang yang selalu bersuci (jiwa dan tubuhnya). (Nabi Saw): Siapa lagi ? (Iblis): seorang fakir sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain. (Nabi Saw): Apa tanda kesabaranya? (Iblis): Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, maka Allah SWT. memberikan pahala kepadanya.(Nabi Saw): Selanjutnya siapa lagi ? (Iblis): Orang kaya yang bersyukur. (Nabi Saw): Apa tanda -tanda kesyukurannya? (Iblis): Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan mengeluarkannya (dengan rela dan ikhlas) juga dari tempatnya. (Nabi Saw): Menurutmu, seperti apa Abu Bakar? (Iblis): Ia tidak pernah mau menuruti ajakanku pada masa jahiliyah, apalagi ketika sudah masuk Islam. (Nabi Saw): Kalau Umar bin Khattab? (Iblis): Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku takut sekali. Aku pasti kabur menghindarinya. (Nabi Saw): bagaimana dengan Usma bin Affan? (Iblis): Aku malu kepada orang yang malaikatpun malu kepadanya. (Nabi Saw): Ali bin Abi Thalib? (Iblis): Aku berharap kepalaku selamat (tidak lepas), menghindarinya, dan ia mau melepaskanku. Tetapi ia tidak mau melakukannya. (Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir kepada Allah SWT.)

Amalan yang Menyakiti Iblis

(Nabi Saw): Apa yang kau rasakan ketika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat? (Iblis): Aku merasa panas dingin dan gemetar. (Nabi Saw): Kenapa? (Iblis): Setiap hamba bersujud sekali kepada Allah, Allah meninggikan derajatnya satu tingkat. (Nabi Saw): Jika seorang hambaku shaum? (Iblis): Tubuhku terasa terikat erat samapai ia berbuka. (Nabi Saw): Jika ia berhaji? (Iblis): Aku seperti orang gila. (Nabi Saw): Jika ia membaca Al Qur'an? (Iblis): Aku merasa leleh laksan timah yang dibakar diatas api. (Nabi Saw) : Jika ia bersedekah? (Iblis): Orang tersebut seperti membelah tubuhku dengan gergaji. (Nabi Saw): Mengapa bisa begitu?(Iblis) : Dalam sedekah itu ada 4 keuntungan bagi nya : 1.Keberkahan pada hartanya, 2.Hidupnya disukai (banyak orang), 3.Sedekah itu kelak menjadi hijab dirinya dengan api neraka, dan 4. Segala musibah terhalau dari dirinya. (Nabi Saw): Apa yang dapat mematahkan pinggangmu? (Iblis): Suara  ringkikan dan derap kaki kuda ketika perang jihad di jalan Allah. (Nabi Saw): Apa yang dapat melelehkan tubuhmu? (Iblis): Taubat orang yang bertaubat.
(Nabi Saw): Apa yang dapat membakar hatimu? (Iblis): Istighfar yang dilantunkan siang dan malam. (Nabi Saw): Apa yang dapat mencoreng wajahmu? (Iblis): Sedekah yang dilakukan diam-diam. (Nabi Saw): Apa yang dapat menusuk matamu? (Iblis): Shalat fajar (subuh). (Nabi Saw): Apa yang dapat memukul keras kepalamu?(Iblis): Shalat berjamaah. (Nabi Saw): Apa yang paling mengganggu pikiranmu? (Iblis): Majelis (bertemunya) para ulama' (merembukkan suatu kebaikan).

bersambung...



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang membangun lebih baik ditulis jangan menggerutu